AKSI NYATA PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM PENDIDIKAN INDONESIA_TOPIK 2
NAMA
: RISTANTI DIAH LESTARI
NIM
: 240211105685
TOPIK
2_AKSI NYATA
1.
MULAI DARI DIRI
Apa
yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?
1.
Faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik memiliki dampak signifikan pada
penyelenggaraan pendidikan. Penting untuk memahami dan mengakui keragaman dalam
masyarakat serta menyesuaikan kurikulum dan metode pembelajaran agar
mencerminkan keragaman ini.
2.
Konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya terkait faktor-faktor sosial,
budaya, ekonomi, dan politik dalam pendidikan mencakup multikulturalisme,
kemiskinan, ketidakadilan sosial, dan peran kebijakan pemerintah. Pemahaman ini
penting untuk mengatasi berbagai tantangan dalam penyelenggaraan pendidikan.
3.
Guru/pendidik dapat memperoleh informasi tentang faktor sosial, budaya,
ekonomi, dan politik dari siswa dan masyarakat dengan melakukan observasi,
wawancara, dan studi literatur. Informasi ini membantu mereka memahami konteks
sosial dan budaya peserta didik dan mengadaptasi metode pengajaran yang sesuai.
4.
Pertanyaan-pertanyaan yang relevan terkait konsep dasar perspektif
sosiokultural dalam pendidikan meliputi cara mengatasi kesenjangan belajar
antara kelompok sosial dan budaya yang berbeda, strategi dalam pendekatan
sosiokultural, dan cara menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan
responsif.
Selain
itu, saya juga telah belajar bahwa faktor-faktor sosio-kultural, seperti nilai
budaya, tradisi pendidikan, bahasa, sistem kasta, peran keluarga, dan perubahan
sosial, memiliki dampak besar pada pendidikan di Indonesia.
Saya
juga telah mengajukan pertanyaan tentang bagaimana menciptakan lingkungan
pembelajaran inklusif dan responsif terhadap kebutuhan siswa dari berbagai
latar belakang sosial dan budaya. Ini menunjukkan kesadaran Anda tentang
pentingnya memastikan pendidikan memenuhi kebutuhan semua siswa, terlepas dari
latar belakang mereka.
Pada
navigasi selanjutnya, Saya ingin mendapatkan pemahaman tentang pemahaman
konteks sosial, budaya dalam pembelajaran, dan pentingnya pendidikan yang
bersifat kolaboratif.
2.
EKSPLORASI KONSEP
Apa
yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?
Pemahaman
Saya tentang status sosioekonomi (SES) adalah sangat penting untuk mengenali
peran faktor-faktor sosial dan ekonomi dalam proses pengajaran. Saya menyadari
bahwa latar belakang sosioekonomi siswa dapat memengaruhi perkembangan dan
pemahaman mereka tentang pentingnya pendidikan. Ini penting untuk membantu
siswa dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Saya
juga memahami dua konsep utama teori sosiokultural, yaitu alat psikologis dan mediasi,
dan bagaimana konsep-konsep ini dapat berperan dalam teori pembelajaran dan
pengajaran. Ini membantu Saya menyadari pentingnya konteks sosial dan budaya
dalam proses belajar, serta peran Saya sebagai guru dalam membantu siswa
mengembangkan kemampuan kognitif melalui alat psikologis yang sesuai.
Terkait
dengan penerapan konsep sosiokultural dalam pendidikan di Indonesia, Saya telah
mengidentifikasi tantangan seperti keragaman budaya dan bahasa serta peluang
seperti kemajuan teknologi. Saya siap untuk menyesuaikan metode pengajaran Saya
dan memanfaatkan teknologi untuk mendukung pembelajaran siswa yang beragam.
Sebagai
guru di masa depan, Saya merencanakan untuk:
1.
Memahami latar belakang sosial dan budaya siswa Anda melalui berbagai metode
penelitian.
2.
Menciptakan lingkungan belajar inklusif yang menghormati keragaman siswa.
3.
Memilih alat psikologis yang sesuai untuk tujuan pembelajaran dan karakteristik
siswa Anda.
4.
Berperan sebagai mediator dalam proses pembelajaran siswa.
5.
Menerapkan teknologi dengan cara yang kreatif dan inovatif dalam pengajaran.
Saya
menyadari bahwa pemahaman konsep ini adalah langkah awal, dan Saya berkomitmen
untuk terus belajar dan berkembang sebagai guru yang efektif. Pertanyaan Saya
tentang dampak penerapan konsep sosiokultural, tantangan yang mungkin dihadapi
oleh guru, dan contoh praktik terbaik adalah pertanyaan yang relevan dan
bermanfaat untuk mendalamkan pemahaman Saya.
3.
RUANG KOLABORASI
Apa
yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang
kolaborasi?
Analisis
yang telah Kami berikan terkait tiga kasus yang telah disajikan, Kami telah
memahami faktor-faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang penting dalam
cerita masing-masing. Selain itu, Kami juga menggambarkan cara guru/pengajar
dalam cerita tersebut mempertimbangkan perspektif sosiokultural dalam
pengajaran mereka.
Pada
bagian belajar berdemokrasi, Kami menggarisbawahi pentingnya memahami budaya
dan latar belakang sosial peserta didik untuk menciptakan pembelajaran yang relevan
dan menarik bagi mereka. Kami juga merinci langkah-langkah alternatif yang
dapat diterapkan guru untuk memotivasi peserta didik, seperti pendekatan
personal dan penggunaan media yang menarik.
Dalam
kasus Ray Sang Pecandu Online Game, Kami menyoroti dampak sosial, budaya, dan
ekonomi yang berperan dalam kecanduan game online. Kami mengusulkan solusi yang
relevan, seperti mengaitkan pembelajaran dengan kesukaan Ray dan menggunakan
pendekatan kelompok.
Pada
kasus Literasi Dasar, Kami menekankan budaya yang kuat tentang pernikahan dan
dampak ekonomi terhadap pendidikan. Kami menyarankan pendekatan yang memahami
karakter peserta didik dan strategi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Pembelajaran
yang diambil dari menganalisis studi kasus ini relevan dengan mata kuliah lain
seperti Filosofi Pendidikan, pemahaman perkembangan peserta didik, perencanaan
pembelajaran, asesmen, dan pemahaman tentang peserta didik dan pembelajarannya.
Kami telah menggambarkan hubungan antara faktor-faktor sosiokultural dalam
kasus tersebut dan konsep yang dipelajari dalam mata kuliah-mata kuliah
tersebut.
Analisis
ini menunjukkan pemahaman yang baik tentang bagaimana teori sosiokultural dapat
diterapkan dalam konteks pendidikan di Indonesia.
4.
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL
Apa
hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda
jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?
Cara
memberikan apresiasi dengan saling memberikan penilaian kepada kelompok lain
saat presentasi. Semua kelompok sudah mempresentasikan hasil dengan baik dan
jawaban yang diberikan mampu menjawab pertanyaan dari konsep dan topik
perspektif sosiokultural yaitu
5.
ELABORASI PEMAHAMAN
Sejauh
ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini?
Kesimpulan
Saya tentang pembelajaran terpenting yang diperoleh mengenai perspektif
sosiokultural dalam pendidikan sangat relevan, dan menggambarkan pentingnya
mempertimbangkan konteks sosial dan budaya siswa dalam proses pembelajaran.
Dalam peran Saya sebagai calon guru, pendekatan ini akan membantu Saya memahami
siswa secara lebih holistik dan membangun hubungan yang lebih baik dengan
mereka. Saya akan menerapkan ilmu yang Saya peroleh dengan mengintegrasikan
perspektif sosiokultural ke dalam kurikulum dan menggunakan sumber daya
alternatif jika diperlukan.
Saya
juga merencanakan untuk meningkatkan pengetahuan Saya tentang pendekatan ini
melalui pelatihan dan pengembangan profesional, yang merupakan tindakan bijak
untuk mengatasi tantangan dalam menerapkan perspektif sosiokultural dalam
mengajar.
Pertanyaan Saya tentang bagaimana perspektif sosiokultural dapat membantu siswa dari latar belakang sosial dan budaya yang berbeda merasa lebih termotivasi adalah pertanyaan yang sangat relevan. Mengidentifikasi strategi konkret untuk meningkatkan motivasi siswa dari latar belakang yang beragam adalah langkah yang penting dalam menjalankan pendekatan ini dengan efektif.
Apa
hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum
pembelajaran dimulai?
Sebelum
memulai pembelajaran tentang konsep dasar perspektif sosiokultural dalam
pendidikan, seseorang mungkin memiliki pemahaman yang lebih terbatas tentang
bagaimana faktor-faktor sosial dan budaya memengaruhi proses pembelajaran.
Mereka mungkin melihat pendidikan sebagai upaya individu yang hanya melibatkan
guru dan siswa.
Namun,
setelah memahami konsep perspektif sosiokultural, seseorang dapat menyadari
bahwa proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh konteks sosial, budaya, dan
interaksi di sekitar siswa. Mereka mungkin menyadari bahwa pendidikan
melibatkan lebih dari sekadar transfer pengetahuan, tetapi juga mencakup aspek
sosial, budaya, dan kolaboratif yang mendalam.
Pemahaman
ini dapat mengubah cara seseorang melihat peran guru, siswa, dan lingkungan
dalam proses pembelajaran, mendorong mereka untuk lebih mempertimbangkan
aspek-aspek ini dalam profesi mereka sebagai pendidik.
Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai?
Saya ingin membahas lebih lanjut tentang bagaimana perspektif sosiokultural mempengaruhi metode pengajaran di kelas, atau bagaimana perspektif ini dapat digunakan untuk mendukung keberagaman dan inklusivitas dalam pendidikan.
6.
KONEKSI ANTAR MATERI
Apa
yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang
sama maupun dengan mata kuliah lain?
Terdapat
hubungan yang kuat antara materi konsep dasar perspektif sosiokultural dalam
pendidikan dengan materi filosofi pendidikan dasar Ki Hadjar Dewantara,
asesmen, strategi literasi lintas mata pelajaran, pembelajaran yang berpihak
pada peserta didik, dan orientasi praktik pengalaman lapangan dalam konteks
pendidikan. Alasan hubungan ini adalah sebagai berikut:
1. Konsep
Dasar Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan dan Filosofi Pendidikan Dasar
Ki Hadjar Dewantara: Ki Hadjar Dewantara mengangkat pentingnya pendidikan yang
berakar dalam budaya dan kehidupan masyarakat. Perspektif sosiokultural dalam
pendidikan sangat relevan karena menekankan pengaruh lingkungan sosial dan
budaya pada pembelajaran. Ki Hadjar Dewantara sendiri adalah figur yang
memiliki pemahaman mendalam tentang budaya dan masyarakat Indonesia.
2. Asesmen
sebagai Alat untuk Mengetahui Kebutuhan Belajar, Perkembangan, Pencapaian Hasil
Belajar Peserta Didik: Asesmen digunakan untuk mengukur sejauh mana peserta
didik telah mencapai tujuan pembelajaran. Dalam filosofi Ki Hadjar Dewantara,
pendidikan disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan individu. Asesmen membantu
mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik secara individual dan mengukur
pencapaian mereka sesuai dengan prinsip ini.
3. Strategi
Literasi Lintas Mata Pelajaran: Ki Hadjar Dewantara mendorong pendidikan yang
berbasis budaya dan lokal. Strategi literasi lintas mata pelajaran dapat
membantu siswa memahami dan menghargai budaya dan nilai-nilai yang relevan
dalam konteks pendidikan mereka.
4. Pemahaman
peserta didik mengenai pembelajaran yang Berpihak pada Peserta Didik: Prinsip-prinsip
Ki Hadjar Dewantara menekankan peran aktif peserta didik dalam proses
pembelajaran. Pendekatan ini sejalan dengan perspektif sosiokultural, yang
menganggap peserta didik sebagai anggota masyarakat yang aktif dalam
pembelajaran mereka.
5. Orientasi
Praktik Pengalaman Lapangan: Ki Hadjar Dewantara mengusung gagasan bahwa
pendidikan harus relevan dan praktis. Orientasi praktik pengalaman lapangan
mendukung prinsip ini dengan memberikan pengalaman belajar yang nyata di luar
kelas yang sesuai dengan konteks sosiokultural peserta didik.
Melalui
hubungan ini, pendidikan dapat menjadi lebih relevan, inklusif, dan efektif
karena menggabungkan nilai-nilai filosofi pendidikan dasar Ki Hadjar Dewantara
dan pemahaman tentang perspektif sosiokultural dalam pendidikan. Ini
menciptakan lingkungan belajar yang memahami dan mendukung kebutuhan,
keberagaman, dan perkembangan individu peserta didik, sambil mempertimbangkan
aspek-aspek budaya, sosial, dan praktis dari pembelajaran.
7.
AKSI NYATA
Apa
manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?
Pembelajaran konsep dasar perspektif sosiokultural dalam pendidikan sangat penting bagi seorang guru. Ini membantu guru memahami bahwa setiap siswa berasal dari latar belakang sosial dan budaya yang unik, dan ini dapat mempengaruhi cara mereka belajar. Dengan memahami ini, guru dapat merancang dan menyesuaikan metode pengajaran mereka untuk memenuhi kebutuhan unik setiap siswa.
Bagaimana
Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?
Saya
menilai kesiapan diri saya dengan skala 8, karena setelah memahami mata kuliah
ini sudah banyak bekal mengajar yang bisa dibawa dalam proses pembelajaran di
kelas dan bagaimana belajar untuk mengertahui latar belakang peserta didik.
Apa
yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan
optimal?
Untuk
menerapkan perspektif sosiokultural secara optimal dalam pendidikan, saya perlu
melakukan hal berikut:
1. Mempelajari
lebih lanjut tentang latar belakang sosial dan budaya siswa mereka.
2. Mengembangkan
strategi pengajaran yang beragam dan inklusif yang mempertimbangkan latar
belakang sosial dan budaya siswa.
3. Mencari
pelatihan profesional atau sumber daya tambahan tentang pendekatan
sosiokultural dalam pendidikan.
Komentar
Posting Komentar